Di
zaman dahulu, ada seorang yang bernama Sayyid Syekh Abu
Hasan As Sadziliy.., beliau adalah seorang pengasuh pondok pesantren
yang besar, beliau juga seorang yang kaya raya. Suatu hari, datanglah
seorang pemuda ke kediaman beliau, pemuda itu berniat untuk nyantri
disana. sesampainya di depan pesantren, pemuda itu menghentikan
langkahnya dan mengarahkan bola matanya untuk melihat-lihat keadaan
pesantren yang akan di tempatinya. Pemuda itu melihat rumah yang megah,
lengkap dengan segala kendaraan dan kemewahannya. pemuda itu berfikir..,
" Hm.., Kyai kaya raya seperti ini, apa masih sempat beribadah dan
mengajar-santri-santrinya..? harta kekayaan nya saja sebanyak ini..,
kalau saya
mondok di sini bisa-bisa tidak di urusi karena sibuk dengan
dunianya..,Bagaimana dia zuhud kalau kekayaan nya sperti ini." begitulah
pikiran pemuda tadi, dan akhirnya ia pun membatalkan niatnya untuk
nyantri di pesntren tersebut dan melangkah pulang.
Syekh As sadziliy
yang ahli ma'rifat mengetahui kedatangan dan pikiran yang muncul pada
pemuda tadi, beliau pun segera keluar mengikuti pemuda tadi dan
memanggilnya. Maaf kang., saya liat sampean tadi menuju pesantren saya,
kok tiba-tiba balik lagi kenapa..?tanya syekh pada pemuda tersebut.
Dengan tenang dan jujur pemuda itu pun menjawab... begini Syekh...,
awalnya saya tadi berniat untuk nyantri di sini,, tapi setelah saya liat
keadaannya, saya mengurungkan niat saya itu.., saya takut kalau syekh
bukanlah seorang yang zuhud dengan adanya kekayaan yang melimpah ruah
sperti ini. mendengar penjelasan pemuda tadi.. syekh tersenyum dan
menjawab "Hm., kalau begitu, mari ikut saya kang, nanti saya tunjukkan
pemandangan di lokasi skitar pesantren, nah sebelum kita keliling
pesntren, ini saya minta tolong, sampean bawakan gelas berisi air putih
ini, tolong di jaga jangan sampai tumpah sedikitpun ya., mari kita naik
ke kereta kuda".
Merekapun
mengelilingi lokasi pesntren dengan kereta kuda itu,, pemandangan di
sekitar pesntren bgitu indah dna luas sekali. Namun, karena pemuda tadi
di amanati untuk menjaga air di dalam gelas agar tidak tumpah., wal
hasil ia tidak sempat sama sekali melihat pemandangan indah di sekitar
pesantren, karena ia konsentrasi dengan air yang di bawanya agar tidak
tumpah. Setelah selesai mengelilingi pesntren, syekh bertanya kepada
pemuda tadi., " Bagaimana rasanya kang, stelah melihat sekeliling
pesantren, indah tidak?"
"Hm..,
bagaimana saya bisa melihat keindahannya.., saya tidak sempat melihat
keadaan d sekeliling pesantren selama perjalanan tadi syekh..,saya
konsentrasi memperhatikan air dalam gelas ini agar tidak tmpah. mendngar
jawaban pemuda tadi syekh hanya tersenyum dan berkata.." Begitu juga
hidup ini kang, kalau hati kita sudah terpaut pada Allah. maka sebnyak
apapun harta yanga da di sekeliling kita, tidak akan mempengaruhi hati
kita untuk tetap beribadah kepadanya, dan kta tidak akan di sibukkan
oleh dunia." Walhasil setelah mendengar keterangan dari syekh., pemuda
itu pun akhirnya memutuskan untuk nyantri di pesantren syekh sadzily
tersebut.
>>
Orang yang zuhud bukan berarti orang yang miskin dan tidak punya harta
benda, atau menjauhi dunia seisinya, melainkan orang yang hatinya tidak
di sibukkan oleh dunia dan dunia tidak terpaut di hatinya.,, Seorang
kyai atau ulama yang kaya raya bukan berarti ia tidak zuhud.., karena
betapapun bnyak harta yang mengelilinginya itu tidak akan merubah hati
nya untuk tetap mencintai Rabbnya.., dan tidak mengganggu Ibadahnya
kepada Allah..., <<
Wallahu a'lam bishshowab... smoga. brmanfaat ^_^
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer